Kamis, 09 Februari 2012

Project Based Learning

PBL (Project based learning/Pembelajaran Berbasis Proyek) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. PBL dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan pelajar dalam melakukan investigasi dan memahaminya. 
Berikut pengertian PBL menurut beberapa ahli.
1. PBL adalah metode pengajaran sistematik yang mengikutsertakan pelajar ke dalam pembelajaran pengetahuan dan keahlian yang kompleks, pertanyaan authentic dan perancangan produk dan tugas [University of Nottingham, 2003].
2. PBL adalah pendekatan cara pembelajaran secara konstruktif untuk pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata dan relevan bagi kehidupannya [Barron, B. 1998, Wikipedia].
3. PBL adalah pendekatan komprehensif untuk pengajaran dan pembelajaran yang dirancang agar pelajar melakukan riset terhadap permasalahan nyata. [Blumenfeld et Al. 1991].
4. PBL adalah cara yang konstruktif dalam pembelajaran menggunakan permasalahan sebagai stimulus dan berfokus kepada aktivitas pelajar. [Boud & Felleti, 1991]
 
Ada tiga kategori umum penerapan proyek untuk pelajar, yakni mengembangkan keterampilan, meneliti permasalahan, dan menciptakan solusi. Kreativitas dari suatu proyek membantu perkembangan pertumbuhan individu. 
Pendekatan PBL adalah penggunaan proyek sebagai metode pengajaran/pembelajaran. Para pelajar bekerja secara nyata, seolah-olah ada di dunia nyata yang dapat menghasilkan produk secara realistis. Prinsip yang mendasari adalah bahwa dengan aktivitas kompleks ini, kebanyakan proses pembelajaran yang terjadi tidak tersusun dengan baik. Alternatif penggunaan PBL adalah sesuatu yang sangat berbeda. Dari pengalaman terdapat dua dimensi untuk menggolongkan alternatif PBL, yaitu penyelesaian tugas dan pembelajaran pengetahuan yang pokok serta manajemen proyek dan pembelajaran ketrampilan secara umum.
Di dalam PBL, pelajar bekerja bersama tugas yang diberikan pengajar agar aktif. Pelajar dapat bekerja secara individu maupun kelompok. Dalam banyak kasus, pelajar mengerjakan proyek secara bersamaan di dalam kelompok kecil. Terdapat dua jenis kelompok, yakni kelompok off-campus dan kelompok on-campus. Kebutuhan dua jenis kelompok ini sedikit berbeda. Pelajar dalam kelompok on-campus dapat bertemu secara fisik, tidak memerlukan alat bantu komunikasi canggih, tetapi memerlukan koordinasi kerja (perencanaan, penjadwalan, dan lain-lain). Pelajar di dalam suatu kelompok off-campus memerlukan komunikasi luas untuk mengerjakan tugas secara kolaboratif. Oleh karena itu, pelajar memerlukan fasilitas synchronous dan asynchronous sebagai tambahan terhadap koordinasi kerja. Kegiatan pelajar dapat dikelompokkan tiga kategori aktivitas  individu, aktivitas  dalam kelompok, dan aktivitas  antar-kelompok. Aktivitas  di dalam kategori yang ketiga ini dilaksanakan oleh individu atau kelompok pelajar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar